Padamasa kejayaan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam, rumah- rumah para ulama dan ahli ilmu pengetahuan menjadi tempat belajar dalam.. pengembangan ilmu
Bukunyayang terkenal adalah Mukhtashar al 'Ain dan Akhbar al Nahwiyyîn.âîû. d. Said Ibn Jabir, ia juga merupakan salah satu guru dari Ibn Quthiyah. e. Muhammad ibn Abdillah ibn Misarrah al Bathini (269-319) dari Cordova dikenal sebagai orang pertama yang menekuni filsafat di Andalusia. Berikut ini Bibliografi beberapa sastrawan Andalusia
Sedangkannasab yang disebutkan oleh para penerjemah adalah al-Lakhmi, nasab tersebut dinisbahkan pada Lakhmu ibnu 'Adi, dan adapun yang benar adalah kata "Lakhm" itu dari Yaman, yakni . 184 Ibrahim Kota di Andalusia timur dan timur dari Cordoba dan ia adalah kota kuno yang lama. 186.
Ilmuwanterkenal di dunia adalah informasi yang perlu anda ketahui, karena kemajuan teknologi yang anda nikmati saat ini tak lepas dari jasa mereka yang memiliki penemuan penemuan hebat yang memiliki pengaruh besar untuk saat ini. Maka dari itu, yuk simak baik baik siapa saja top 10 ilmuwan yang terkenal di dunia berikut ini. Alexander Graham Bell
SungaiApit:Riaunet.com~Tepat pada hari Senin 1 agustus 2022 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Riau telah melakukan Seminar, ataupun Penyuluhan mengenai Pencegahan Stunting dengan tema Mahasiswa Penting (Peduli Stunting) bertempat di Desa Lalang Kecamatan Siak Kecil. Tantangan utama dalam pelaksanaan intervensi pencegahan stunting terintegrasi adalah membangun komitmen dan
TyvI. Australia merupakan salah satu negara yang paling banyak diincar sebagai tujuan berkuliah oleh para calon mahasiswa dari Indonesia. Letaknya yang tidak terlalu jauh dan kualitas pendidikan yang terkenal bagus memang sering kali menjadi pertimbangan banyak orang untuk memilih negeri kangguru sebagai tujuan belajar. Untuk kamu yang ingin melanjutkan kuliah di Australia, nggak ada salahnya mencari informasi tentang kampus terbaik di sana dari sekarang. Salah satu yang sering menjadi rujukan untuk mencari tahu universitas terbaik adalah dengan melihat Peringkat dari QS World University Rankings. Peringkat ini dibuat dengan pertimbangan enam faktor, termasuk di antaranya adalah reputasi di antara para akademisi, kualitas lulusannya dan hasil penelitian yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Jadi apa aja sih universitas terbaik di Australia? Yuk, langsung saja simak 10 universitas terbaik di Australia versi QS World University Rankings. 10 Universitas Terbaik di Australia Versi QS World University Rankings 1. Australian National University ANU Sama seperti tahun sebelumnya, Australian National University kembali berhasil bertengger di peringkat satu universitas terbaik di Australia. Sedangkan untuk peringkat dunia, universitas ini ada di posisi ke-24, turun empat peringkat dari peringkat ke-20 di tahun lalu. Tahun 2019 ini ANU mendapatkan penilaian paling tinggi dalam kategori riset dan persentase mahasiswa internasional terbanyak. Nggak aneh kalau ANU disebut sebagai national research university karena memang dikenal sebagai salah satu kampus riset terdepan di dunia. Universitas ini terletak di Canberra yang merupakan ibu kota Australia dan menjadi satu-satunya universitas yang didirikan oleh Parlemen Australia. Kampus yang berdiri pada tahun 1946 ini terkenal lulusan yang banyak menjadi sosok sukses. ANU telah menghasilkan enam lulusan yang menjadi pemenang penghargaan Nobel, 49 sarjana Rhodes beasiswa master di Oxford, dua orang perdana menteri Australia, 30 duta besar Australia dan lebih dari sepuluh kepala departemen pemerintahan di Australia. Sangat menjanjikan, ya! 2. University of Melbourne Merupakan universitas tertua di Victoria dan universitas tertua kedua di Australia yang berdiri sejak tahun 1853. Universitas ini berlokasi di Melbourne, dengan kampus utama terletak di Parkville dan beberapa lagi di pinggiran Victoria. Kampus ini nggak hanya menawarkan pendidikan akademis, tapi juga sarana dan program olahraga, budaya, juga akomodasi untuk mahasiswanya di Melbourne. University of Melbourne terkenal dengan jumlah mahasiswa asingnya yang tinggi, alias sampai 40% dari jumlah seluruh mahasiswanya. Kampus ini termasuk dalam “Group of Eight” koalisi universitas peneliti di Australia dan ini memiliki kontribusi besar terhadap masyarakat dalam bidang riset, pembelajaran dan pengajaran juga keterlibatan dalam berbagai program masyarakat lainnya. Nggak aneh jika universitas ini sudah mendapatkan 10 penghargaan Nobel. 3. University of Sydney Kampus ini adalah perguruan tinggi tertua di Australia yang berdiri sejak tahun 1850. Nggak cuma terkenal dengan kualitas pendidikan akademiknya yang bagus, universitas ini juga terkenal dengan keindahan kampusnya yang dibalut arsitektur kuno dan taman hijau yang luas. QS World University Ranking menyebutkan bahwa universitas ini termasuk dalam 5 universitas teratas di dunia yang lulusannya paling mudah mendapatkan pekerjaan dan menempati urutan pertama di Australia. Lulusan dan staf pengajar di universitas ini pernah meraih 5 penghargaan Nobel dan 2 Crafoord Prize. Nggak cuma berhasil mengumpulkan banyak penghargaan, kampus ini juga mendidik tujuh orang perdana menteri Australia. 4. University of New South Wales UNSW Dibandingkan tahun lalu, UNSW turun satu peringkat ke posisi empat dan menempati peringkat ke-45 sebagai universitas terbaik di dunia. Sama seperti universitas bergengsi di Australia lainnya, UNSW merupakan bagian dari Group of Eight. Kampus UNSW berlokasi di daerah sub-urban Sydney, tepatnya di Kensington. Sedangkan untuk Fakultas Seni Kreatif, yaitu UNSW Art & Design terletak di Paddington, kampus ini juga memiliki juga kampus di Canberra. Jika kamu berkuliah di sini, ada sembilan fakultas yang bisa kamu pilih, baik jenjang sarjana, master atau pun doktor. Universitas ini juga bermitra dengan lebih dari 300 universitas di dunia. Relasi ini dibangun sesuai dengan slogan mereka yaitu “Australia’s Global University”. 5. University Of Queensland UQ Universitas ini menyediakan pendidikan untuk program sarjana, master, doktor melalui enam fakultas. UQ banyak melakukan penelitian besar, seperti Boeing Research and Technology Australia Centre dan salah satu penemuan mereka yang paling hebat adalah menemukan vaksin untuk virus HPV penyebab kanker serviks. Di Australia, UQ juga dianggap mempunyai jurusan Administrasi Bisnis dan Ilmu Pengetahuan Murni & Terapan yang terbaik. Universitas yang terletak di Brisbane ini juga menempati urutan ke-48 sebagai universitas terbaik di dunia. Ada dua lulusannya yang mendapatkan Nobel, yaitu Peter C. Doherty dan John Harsanyi. 6. Monash University Kamu mungkin nggak asing dengan nama kampus yang yang merupakan universitas tertua kedua di negara bagian Victoria ini. Selain di Australia, Monash University memiliki beberapa kampus dan pusat penelitian di negara lain, mulai dari Malaysia, Tiongkok, India hingga Afrika Selatan. Di Victoria sendiri, Monash memiliki beberapa kampus yaitu di Clayton, Caulfield, Peninsula dan Parkville. Universitas ini menjadi rumah bagi sekitar 100 fasilitas pusat penelitian, di antaranya Monash Law School, Australian Synchrotron, Monash Science Technology Research and Innovation Precinct dan Australian Stem Cell Centre. Berada di posisi ke-59 universitas terbaik di dunia, Monash memiliki banyak sekali mahasiswa. Ada lebih dari mahasiswa S1 dan lebih dari mahasiswa S2. Bagaimana, Quiperrian tertarik jadi salah satu di antara mereka? Cek profil lebih lengkap dari kampus ini di sini 7. University of Western Australia UWA Peringkat kampus ini dalam daftar universitas terbaik di Australia tahun 2019 nggak bergeser dari tahun sebelumnya. Meski begitu, secara peringkat dunia, UWA berhasil naik dua peringkat ke posisi 91. Jumlah mahasiswa asing yang tinggi menjadi salah satu faktor yang mendongkrak peringkat kampus ini di dunia. Berdiri pada tahun 1911, universitas yang terletak di Perth ini jadi universitas pertama di Australia Barat dengan total mahasiswa lebih dari orang. Ada sembilan fakultas yang bisa kamu pilih yaitu seni, bisnis, hukum, pendidikan, matematika, teknik, ilmu alam, ilmu kesehatan dan ilmu kedokteran. 8. University of Adelaide Sama seperti UWA, universitas ini juga tidak beranjak dari peringkat ke-8 pada tahun lalu dan menempati posisi ke-114 untuk daftar universitas terbaik di dunia. Universitas ini terkenal dengan berbagai macam inovasi dan penemuan mereka melalui Excellence in Research Australia ERA, semua lembaga nasional yang didirikan oleh Australian Research Council ARC, untuk mengevaluasi penelitian di Australia. Universitas ini berdiri pada tahun 1874 dan memiliki lima kampus yang menaungi lebih dari mahasiswa. Tergabung dalam Group of Eight, lulusan dan akademisi kampus ini pernah mendapatkan 5 buah penghargaan Nobel. 9. University of Technology Sydney UTS UTS membuat lompatan peringkat yang besar, yaitu sebanyak 16 peringkat dari tahun lalu. Saat ini University of Technology Sydney berada di posisi ke-160 sebagai universitas terbaik di dunia. Kampus ini baru berdiri pada tahun 1988. Dengan usia yang masih 30an tahun, UTS masuk pada universitas yang tergolong muda di bawah 50 tahun. QS World University Ranking 2019 memiliki kategori tersendiri bagi kampus-kampus muda dan hebatnya UTS menempati peringkat pertama di Australia dan ke-10 di dunia untuk kategori tersebut. Meski namanya universitas teknologi, tapi nggak semua program yang ada University of Technology Sydney terkait dengan teknologi lho! Di sini, kamu juga bisa belajar seni, desain, olahraga, hukum dan keperawatan. Kampus ini menaungi lebih dari mahasiswa, yang terbagi menjadi sekitar mahasiswa S1 dan mahasiswa S2. 10. University of Newcastle Selain memiliki enam kampus di daerah Newcastle dan Sydney, universitas ini juga punya kampus di Singapura. University of Newcastle menjadi tempat menuntut ilmu bagi lebih dari orang. Dengan gedung kampus yang modern dan ramah lingkungan University of Newcastle banyak mendapatkan penghargaan dari Green Building Council of Australia. Universitas yang berdiri pada tahun 1965 ini menempati peringkat 224 dalam daftar universitas terbaik di dunia. Beberapa program studi yang menjadi unggulan di sana adalah teknik pertambangan, arsitektur, sosiologi dan keperawatan. Jadi, dari 10 universitas terbaik di Australia tahun 2019 di atas, mana yang paling menarik minat Quipperian untuk berkuliah di sana? Untuk mengetahui info kampus terlengkap dan berkualitas, cek di
Semua hal yang dapat dilakukanTempat Menarik & TengaraGereja & KatedralMonumen & PatungTempat BersejarahUniversitas & SekolahAlbaicÃnSan PedroTerjangkauMasuk GratisBagus Saat HujanCocok untuk PasanganCocok untuk Anak-AnakCocok untuk Kelompok BesarLokasi bulan maduCocok untuk Penggemar Aktivitas EkstremTempat yang Belum DikenalBerjiwa petualang5 tempat yang diurut berdasarkan favorit wisatawanUniversitas & Sekolah • Kursus & SanggarTempat Menarik & Tengara • Universitas & SekolahTanya Jawab tentang Andalusia
1. Lembaga – Lembaga, Materi, dan Metode Pendidikan Islam di Andalusia a. Masjid Menurut Maulana Shibli Nomani, pendidikan di Spanyol, baik tingkat dasar maupun menengah, pada umunya diberikan di masjid- masjid. Masjid menjadi basis sentral dalam pengembangan ilmu pengetahuan baik pengetahuan agama maupun ilmu pengetahuan umum. Di sanalah para pelajar bertemu dengan gurunya ulama dan kemudian melakukan dialog, diskusi, dan bahkan perdebatan-perdebatan akademis. Guru memegang peranan dominan dalam iklim belajar pada zaman pertengahan dibandingkan dengan sistem madrasah formal, seperti yang terjadi saat ini. Al-Hakam membuka 27 sekolah di Cordoba, yang semuanya berbasis di masjid, dan membebaskan seluruh siswanya dari biaya, alias gratis. Sedangkan kesejahteraan guru atau ulama yang mengajar adalah menjadi tanggung jawabnya. Universitas Cordoba yang didirikan oleh Abdurrahman III juga mengambil tempat di masjid yang telah dilengkapi dengan fasilitas asrama untuk siswa dan gurunya, air bersih dan perlengkapan lainnya yang menghabiskan dana dinar55. b. Istana Ketika pemerintah Islam Andalusia berganti menjadi pemerintahan Al-Muluk al-Tawa’if, raja-raja golongan, maka istana raja-raja tersebut menjadi pusat profesi kesarjanaan, pengkajian filsafat, dan ilmu c. Kuttab 54 Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta Rajawali Pers, 2010, hlm. 260-263. 55 Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, Cet. 1, Jakarta Kencana, 2005, hlm. 112- 113. Di Andalusia menyebar lembaga pendidikan yang dinamakan Kuttab selain Masjid. Kuttab termasuk lembaga pendidikan terendah yang sudah tertata dengan rapi dan para siswa mempelajari berbagai macam disiplin Ilmu Pengetahuan seperti ilmu agama fikih, bahasa Arab, dll, seni musik dan sastra. d. Madrasah Istilah madrasah tidak dikenal di Andalusia hingga abad ke 13 M. Baru pada pertengahan abad ke-14, sebuah bangunan madrasah yang besar didirikan di Granada oleh penguasa Nasrid, yaitu Yusuf Abu al- Hajjaj pada tahun 750 H 1349 M. Pembangunan madrasah di Granada tersebut akhirnya menjadi contoh bagi pendirian madrasah-madrasah di tempat lain di e. Pendidikan Tinggi Andalusia yang pernah menjadi pusat pemerintahan Islam, juga banyak dibangun banyak perguruan tinggi terkenal seperti Universitas Cordoba, Sevilla, Malaga, Granada dan yang lainnya. Orang-orang Eropa yang pertama kali belajar sains dan ilmu pengetahuan banyak tertarik untuk belajar di berbagai perguruan tinggi di Andalusia. Sehingga, lahirlah kemudian murid-murid yang menjadi para pemikir dan filosof terkenal Eropa. Perguruan Tinggi Oxford dan Cambridge di Inggris merupakan tiruan dari lembaga pendidikan di daerah Andalusia yang menggabungkan pendidikan, pusat riset, dan perpustakaan. Sebagaimana halnya siswa belajar pendidikan pada tingkat rendah Kuttab juga mempunyai kesempatan seluas-luasnya melanjutkan pendidikan pada tingkat tinggi yaitu Universitas Cordova yang berdiri megah di Andalusia. Unversitas Cordova berdiri tegak bersanding dengan Masjid Abdurrahman III yang akhirnya berkembang menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terkenal yang setara dengan Universitas Al-Azhar di Cairo dan Universitas Nizamiyah di 57 Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam..., hlm. 117. e. Perpustakaan Khalifah Abdurrahman III 912-961 M membangun perpustakaan dikota Granada hingga mencapai jilid buku. Upaya yang sama juga dilakukan oleh khalifah Al-Hakam II 961-976 M membangun perpustakaan yang terbesar Greatest Library di seluruh Eropa pada masa itu dan pada masa-masa sesudahnya. Hakam II juga seorang kolektor buku dan pendiri lebih dari 70 perpustakaan. Atas inisiatifnya, karya-karya ilmiah dan filosofis diimmpor dari Timur dalam jumlah besar, sehingga perpustakaan- perpustakaan dan Universitas Cordoba dapat menyaingi kebesaran Baghdad sebagai pusat ilmu pengetahuan dan dunia Islam. Ia juga mempunyai sebuah perpustakaan dengan khazanah buku, ada yang menyatakan buku, yang didaftar dalam 44 katalog tebal, yang secara hati-hati diseleksi oleh para penyalur buku yang ahli dari semua pasar buku Islam. Perpustakaannya dipimpin oleh sejumlah staf yang cukup banyak, terdiri dari para pustakawan, penyalin, dan penjilid dalam Scriptorium. Perpustakaan lain yang cukup menonjol di kalangan muslim saat itu adalah perpustakaan yang dibangun oleh Abdul Mutrif, seorang hakim di Cordoba, kebanyakan berisi buku-buku langka, masterpieces masterpieces kaligrafi, mempekerjakan enam orang penyalin yang bekerja penuh waktu. Perpustakaan ini telah terjual dalam suatu lelang terbuka setelah ia wafat pada tahun 1011 seharga Selain itu juga berdiri juga perpustakaan Khazanatul Humits-Tsani di Andalusia. Perpustakaan ini memiliki buku sebanyak jilid. Disamping perpustakaan-perpustakaan lain yang didirikan oleh perorangan untuk dimanfaatkan secara umum,bahkan mereka berlomba- lomba untuk mendirikannya. 2. Kurikulum dan Pembiayaan Pendidikan Islam di Andalusia Fikih merupakan inti kurikulum pada masa ini. Namun, mereka lebih menekankankepada Mazhab Maliki daripada mazhab-mazab lainnya. Menurut Hasan Langgulung, kurikulum pada masa ini dikembangkan sebagai berikut a. Pengetahuan dan Syari’ah, yaitu Ilmu tafsir Al-Qur’an, Ilmu bacaan qira’ah, tajwid, dan pemberian baris dabt, Ilmu Hadits, Ilmu Musthalah Hadits, Ilmu Fikih, Ilmu Ushul Fikih, Ilmu Kalam dan Ilmu Tasawuf. b. Ilmu-ilmu Bahasa dan Sastra, yaitu Ilmu bahasa, Ilmu Nahu, saraf dan arud, Ilmu Sastra, Ilmu Balaghah dan Ilmu Kritik Sastra. c. Ilmu-ilmu Sejarah dan Sosial, yaitu Ilmu sirah, peperangan dan biografi, Ilmu sejarah, politik adn sosia;, Ilmu jiwa, pendidikan akhlak, sosiologi, ekonomi dan tata laksanna, yang terdiri dari ilmu-ilmu berikut Ilmu jiwa, Ilmu pendidikan, Ilmu akhlak, Ilmu sosiologi, Ilmu ekonomi, Ilmu politik, dan Ilmu tata laksana, Ilmu-ilmu Geografi dan Perencanaan Kota, yang terdiri dari ilmu-ilmu berikut Ilmu geografi dan ilmu perencanaan kota. d. Ilmu-ilmu Falsafah, Logika, debat, dan Diskusi. e. Ilmu-ilmu Tulen murni, yaitu Ilmu Matematika, Ilmu Falak, dan Ilmu Musik. f. Ilmu-ilmu Kealaman dan Eksperimental, yaitu Ilmu Kimia, Ilmu Fisika, dan Ilmu Biologi. g. Ilmu-ilmu Terapan dan Praktis, yaitu Ilmu Kedokteran, Ilmu Farmasi dan Ilmu Pertanian. Peran khalifah, keluarganya dan penasehat-penasehat dekatnya amat menentukan dalam penyediaan dana dan arah kegiatan lembaga-lembaga pendidikan di Andalusia. Termasuk tenaga pengajar dal kurikulum yang berlaku, sehingga maju mundurnya lembaga-lembaga tersebut amat bergantung pada penguasanya60.
Jakarta - Berkuliah di universitas terbaik tentu menjadi impian bagi para siswa. Akan tetapi, kampus yang memiliki prasarana dan pemandangan indah, juga tak kalah menarik minat 10 universitas paling indah di dunia yang harus diketahui oleh detikers. Berikut adalah penjelasannya yang dikutip dari laman Times Higher Education1. Heidelberg University, JermanBagi detikers yang memimpikan tinggal di negeri dongen maka Heidelberg University adalah jawabannya. Heidelberg University memiliki jembatan batu, menara, dan gedung-gedung bata merah bergaya ini dibangun pada tahun 1386 dan merupakan universitas tertua di seluruh dunia. Dari universitas ini lahir 29 pemenang nobel Sorbonne UniversitySorbonne University adalah kampus dari penulis populer di Indonesia yaitu Andrea Hirata. Sorbone University resmi menjadi perguruan tinggi negeri di Prancis pada 2018 setelah bergabungnya Paris-Sorbonne University dan Pierre and Marie Curie sejarah universitas ini sudah bermula sejak abad ke-13 di mana University of Paris memiliki Collège de Sorbonne yang didirikan oleh Robert de Sorbon pada Flagler College, Amerika SerikatFlagler College terletak di daerah pesisir di St. Augustine, Florida. Menariknya, bangunan utama kampus ini memiliki gaya Revival Spanyol dengan cat krem dan batu bata berwarna merah. Pada awalnya, bangunan tersebut memang didirikan sebagai hotel pada tahun 1800-an. Bangunan itu kini juga terdaftar sebagai tempat bersejarah nasional di Amerika Flagler College, mahasiswa tahun pertama harus tinggal di dalam kampus. Namun, mahasiswa baru di sana juga diberikan perjalanan wisata ke Disney World demi lebih mengakrabkan satu sama Royal Roads UniversityUniversitas paling indah selanjutnya adalah Royal Roads University. Universitas ini memiliki bangunan kastil. Nama kastil tersebut adalah Hatley Castle, berlokasi di Hatley Park National Historic Roads University pernah dijadikan tempat syuting film X-men Deadpool. Universitas ini memiliki taman seluas 260 hektar, dengan jalur hiking dan bersepeda, taman berkonsep Jepang, pemandangan laut, dan pegunungan University of Otago, New ZealandDi dalam area universitas ini, terdapat sungai Leith yang mengalir sepanjang kampus dan ikut menambah keindahan. Bangunannya sendiri merupakan perpaduan gaya neo-Gotik tradisional dan tinggi yang berlokasi di Dunedin ini didirikan pada 1869 dan dianggap sebagai universitas yang pertama di Selandia The Hong Kong University of Science and Technology, Hong KongThe Hong Kong University of Science and Technology berlokasi di sebelah utara Clear Water Bay Peninsula, di distrik Sai Kung. Dari dalam kampusnya akan nampak pemandangan teluk yang biru yang dibangun di atas lereng bukit ini memiliki fasilitas akademik yang berlokasi di bagian teras atas perbukitan, serta asrama sarjana dan fasilitas olahraga yang berada di tepi University of Catania, SisiliaKampus ini berlokasi di pulau Mediterania, Sisilia dan merupakan perguruan tinggi yang utama di pulau utama University of Catania memiliki gaya Renaisans dan dulunya dibangun sebagai biara. Bagian piazza universitas ini juga sangat layak dikunjungu karena lantainya berdesain Shoolini University of Biotechnology and Management Sciences, IndiaLokasinya yang berada di pegunungan Himalaya menjadikan Shoolini University of Biotechnology and Management Sciences mempunyai pemandangan yang sangat menawan. Kampus yang berada di provinsi Himachal Pradesh, India ini juga dianggap sebagai kampus terhijau karena menghasilkan energi dua kali lebih banyak dari energi yang mereka tinggi yang didirikan pada 2009 tersebut berbasis swasta dan merupakan universitas yang berorientasi Monterrey Institute of Technology, MeksikoMonterrey Institute of Technology mempunyai gaya arsitektur beragam pada 36 kampusnya yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Salah satu bangunan paling terkenal adalah gedung rektorat yang terletak di kampus utama di gedung tersebut, dindingnya dihiasi mural senimal Jorge González Camarena. Bangunan lain yang tak kalah terkenal adalah menara CETEC dengan struktur kaca dan batu yang seakan ditancapkan ke dalam tanah serta Fakultas Kedokteran Ignacio A. KU Leuven, BelgiaKampus ini merupakan universitas Katolik tertua di dunia. KU Leven dibangun pada tahun 1425 sehingga sudah menjadi pusat pendidikan tinggi kira-kira selama 6 utama KU Leven memiliki gaya Renaisans dan menampung perpustakaan perguruan tinggi tersebut. Gedung utama ini juga dikelilingi oleh jalan berbatu yang kuno serta taman-taman itu tadi adalah deretan universitas paling indah di dunia. Jadi ada kampus impianmu, detikers? Simak Video "248 Mahasiswa UMMAT Palsukan Slip SPP, 17 di Antaranya di DO" [GambasVideo 20detik] atj/lus
Studi Tokoh Sastra Arab Andalusia Ibn Abd Rabihi, Ibn Arabi, Ibn Hazm, dan Ibn Thufail Ahmad Irfan Fauzi, Havid Aldila R., Ilham Bimo P. R. Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Humaniora, Universitas Islam Negeri UIN Malang Jalan Gajayana No. 50 Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65144 Abstrak Andalusia Spanyol merupakan tempat yang utama bagi Eropa untuk menyerap peradaban Islam, baik dalam bentuk hubungan politik, sosial, perekonomian, dan peradaban antar negara dunia. Masyarakat Eropa menyaksikan sebuah kenyataan bahwa Andalusia saat berada di bawah kekuasaan Islam telah berhasil berkembang pesat meninggalkan negara-negara tetangganya di Eropa, terutama dalam bidang sastra, pemikiran dan sains. Di Andalusia, filsafat Islam mencapai puncaknya dan filosof-filosofnya antara lain Ibn Abd Rabihi, Ibn Arabi, Ibn Hazm, Ibn Thufail, dan lain-lain. Mengingat hal itu, tulisan ini mencoba menyorot tentang “Studi Tokoh Sastra Arab Andalusia”. Kata Kunci Andalusia, Sastra Arab, Tokoh Pendahuluan Kebudayaan Arab masuk ke Andalusia pada zaman Al-Walid, Khalifah Daulah Bani Umayyah atas permintaan Andalusia yang hidup dalam ketidakstabilan politik. Pada waktu itu Andalusia berada di bawah jajahan bangsa Gothia. Yulian salah satu pangeran dan menantu raja Gothia yang memerintah pada waktu itu kemudian meminta bantuan Khalifah Bani Umayyah untuk melepaskan mereka dari kekuasaan Gothia setelah sebelumnya, pada zaman Utsman Bin Affan, Uqbah bin Nafi‟ membangun kota Qoiruwan dengan masjid yang kemudian menjadi pusat ilmu dan peradaban Islam di Afrika Utara pada tahun 666 M. Qoiruwan yang saat itu berada dalam wilayah provinsi Mesir menjadi cikal bakal bagi peradaban Arab-Islam di Maghrib. Sejak kedatangan Islam di Andalusia, bukan hanya suku asli Barbar saja yang tinggal di Andalusia. Akan tetapi penduduk Maghrib bisa dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu Muslim dan Non-Muslim. Orang Muslim terdiri atas orang Arab yang datang dari Timur bersama Thoriq Bin Ziad, atau Baladiyyūn dan orang Arab yang datang bersama Al-Qusyairy pada zaman Andalusia sebagai provinsi yang dipimpin oleh para gubernur, atau Syāmiyyūn. Selain orang Arab, ada suku Barbar yang pindah ke Andalusia setelah penaklukan Islam dan Muwalladūn atau Mawālī, yaitu orang Nasrani Andalusia yang memeluk Islam. Adapun Non-Muslim terdiri atas Musta‟ribūn yaitu Nasrani Andalusia yang berbahasa Arab; Ajam yaitu Nasrani Andalusia yang tidak berbahasa Arab; Romawi, Spanyol, Gothia, yaitu pendatang Nasrani atau Nasrani pada umumnya dan Yahudi. Pada periode awal ini tidak ditemukan naskah sastra Maghrib baik puisi maupun prosa. Jikalau ada itu adalah pidato Thoriq bin Ziad ketika menaklukkan Andalusia, atau puisi Musa bin Nushair. Namun para sejarawan berbeda pendapat mengenai naskah-naskah sastra tersebut. Pendapat terkuat mengatakan bahwa itu bukanlah sastra Maghrib, namun sastra pada periode ini penduduk Andalusia belum mengenal bahasa Arab dengan baik. Sebagaimana di Syam Syria, Lebanon, Yordania dan Palestina, Daulah Umayyah juga melakukan Arabisasi di Andalusia, yaitu menggunakan bahasa Arab dalam kehidupan social-politik mereka. Para khalifah mengirimkan guru-guru dari Masyriq untuk mengajarkan Quran, Islam dan bahasa Arab kepada penduduk Maghrib. Sehingga Bahasa Arab menjadi bahasa utama Andalusia. Para guru ini mengajarkan bahasa Arab, Islam dan sastra di masjid-masjid. Mereka antara lain Al-Ghazi bin Qois. [1] Ibn Abd Rabbihi Nama lengkapnya Ahmad bin Muhammad bin Abd Rabbih, ia adalah seorang sejarawan, penulis dan penyair. Ia lebih dikenal dengan nama Ibn Abd Rabbih. Ia lahir di Andalus/Spanyol pada tahun 246 H / 860 M, wafat 328 H / 940 M. Ibn Abd Rabbih tidak hanya menguasai dalam kajian sejarah, tetapi juga akrab dengan sastra dan kajian adab. Dalam bidang sejarah, pernah menuliskan sejumlah karya yang memberi kontribusi bagi perkembangan penulisan sejarah pada masa berikutnya.[2] Salah satu karya sejarah Ibn Abd Rabbih berjudul Urjuza yang memang bukan sepenuhnya karya sejarah. Sebab, ia menuangkan pula puisi didalamnya. Ia pula menggambarkan peperangan yang dialami pasukan Dinasti Umayyah saat di bawah kekuasaan Abd Al Rahman Al Nashir. Ibn Abd Rabbih mampu dengan rinci mengisahkan peperangan pasukan Al Nashir. Sebab, ia beberapa kali mengikuti ekspedisi yang dilakukan oleh pasukan Al Nashir. Dengan demikian, ia melihat langsung pertempuran yang terjadi.[3] Sedangkan tulisan lainnya, berjudul Tarikh Iftitah Al Andalus, karya seorang sejarwan bernama Ibnu Al Qutiya. Pada halaman mengungkapkan, Ibn Abd Rabbih memang tak dikenal sebagai sejarwan sekelas Ibnu Khaldun misalnya. Namun karya sejarahnya yang dibalut dengan muatan sastra menjadi daya tarik tersendiri. Tak heran jika namanya berkilau dalam bidang sastra dan kajian adab. Melalui kemampuannya dalam bidang sastra, ia menjalin hubungan dekat dengan kalangan istana.[4] Ibn Abd Rabbih memiliki hubungan baik dengan khilafah dan para pangeran. Karena mereka tertarik dengan kemampuan Ibn Abd Rabbih dalam membuat ouisi dan syair. Keindahan bahasa yang digunakannya telah memikat banyak orang di istana. Salah satu karya yang melambungkan namanya adalah antologi puisi yang berjudul Al Iqd Al Farid atau Unique Necklace yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah “Sebuah Kalung Yang Unik”. Antologi ini terdiri atas 25 bagian. Pada bagian ke-13, ia memberi judul “Kalung Permata”. Beberapa bab lainnya juga diberi judul dari nama-nama perhiasan indah lainnya. Karya ini menyerupai buku adab karangan Ibnu Qutaybah yang berjudul Uyun Al Akhbar dan sebagian tulisan-tulisan yang dibuat oleh seorang ilmuan bernama Al Jahiz. Meskipun Ibn Abd Rabbih banyak menulis karya sastra dan puisi, hingga saat ini tak banyak kumpulan puisinya dengan bahasa indah yang masih tersisa.[5] Biografi Ibn Arobi Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Muhyiddin Muhammad ibn Ali ibn Muhammad ibn al-Arabi al-Hatimi, lahir Senin pada 17 Ramadhan 560 H. atau 27 Juli 1165 M. di kota Murcia, Andalus, Spanyol. Lahir sebagai anak pertama dari tiga bersaudara dan ia satu-satunya yang laki-laki. Tujuh tahun pertama kehidupan Ibn Arabi tampaknya dihabiskan di tengah-tengah konflik dan ketegangan sosial. Ayah Ibn Arabi adalah anggota kelompok tentara pengawal pribadi sultan dari dinasti Almohad al-Muwahidin. Posisi ini merupakan kedudukan prestisius dan kuat, yang memberinya akses kepada semua orang yang memiliki pengaruh besar, seperti filosof dan hakim terkenal dari Kordoba Ibn Rusyd. Meskipun bukan dari keluarga aristokrat, Ibn Arabi tampaknya lahir dari keluarga yang beruntung. Jalur yang terkakit langsung dengan pedahulunya yang termasyhur adalah Hatim dari suku Toyy, suku Arab penting dari Yaman. Hatim al-To’i adalah penyair pra-Islam yang hidup paruh kedua abad keenam masehi dan diakui secara luas sebaai contoh terbagus dari kesatriaan di dunia Arab sebelum datangnya Nabi Muhammad. Lebih dari itu, nama Hatim bahkan menjadi pameo untuk kejujuran dan keluhuran budi. Tidak diragukan, teladan ketidakegoisan dan kemurahan hati ini dipegang teguh oleh keluarga Ibn Arabi. Pada tahun 1172 M. karena peralihan kekuasaan, ayah Ibn Arabi bersama keluarganya pindah ke Sevilla, pusat kosmopolit yang ramai dan makmur, dan menjadi ibu kota kerajaan Almohad di Spanyol. Kota ini menjadi titik temu antar berbagai ras dan kultur, di mana penyanyi dan penyair kumpul dan dialog dengan filosof dan teolog, dan para wali berdampingan dengan para pendosa. Jadi, sejak usia 7 tahunan Ibn Arabi tumbuh di lingkungan yang penuh dengan ide-ide penting pada masa itu –ilmu pengetahuan, agama, dan filsafat. Sebagian besar dari kehidupan awalnya dihabiskan seperti lazimnya anak-anak muda yang baru tumbuh. Pendidikannya adalah pendidikan standar untuk keluarga muslim yang baik. Dia belajar al-Qur’an pada salah seorang tetangganya, ibn Abdillah Muhammad al-Khayyat, yang kemudian sangat ia cintai dan tetap menjadi sahabat dekatnya selama bertahun-tahun. Tampaknya Ibn Arabi muda diharapkan untuk mengikuti jejak ayahnya, bertugas dalam pasukan tentara sultan selama beberapa waktu, dan juga dijanjikan kedudukan sebagai asisten gubernur Sevilla. Dia sendiri menyebut periode kehidupan ini periode jahiliyyah. Jahiliyyah Ibn Arabi ini bukanlah masa ketika ia melakukan maksiat atau tindakan yang kurang terpuji, melainkan hanya ketidak peduliannya terhadap Tuhan dan terbujuk oleh daya tarik duniawi. Sejak tahun 620 H./1223 M. Ibn Arabi tinggal di Damaskus, di mana dia dengan sejumlah murid-muridnya tetap tinggal di sana hingga akhir hayat. Dia memanfaatkan waktunya untuk belajar, menulis dan mengajar. Pada saat yang bersamaan dia juga melibatkan diri dalam kehidupan sosial-politik di tengah-tengah masyarakatnya dan menjalin hubungan baik dengan setidaknya, tiga raja lokal. Salah seorang dari mereka mendapat perhatian khusus dalam tulisan-tulisannya. Dalam sebuah dokumen yang ditulis tahun 632 H./1240 M. dia meminta idzin kepada Ayyubid Mudzaffar al-Din Musa memerintah di Damaskus antara tahun 627–632 H. untuk mengajarkan seluruh ajarannya yang ia tuangkan dalam 290 tulisan. Dalam dokumen tersebut dia menyebutkan 99 nama gurunya.[6] Karya Ibn Arobi Dia adalah seorang ulama yang mengusai beberapa bidang disiplin ilmu sekaligus. Karya-karya Ibn Arabi mencapai sekitar 400 karya. Antara lain adalah al-Futuhat al-Makkiyah yang ditulis pada tahun 1201 M saat menunaikan ibadah haji. Karya lainnya adalah Tarjuman al-Ashwaq yang ditulis untuk mengenang seorang gadis dari keluarga sufi di Persia. Juga Fusus al-Hikam, Shajarat al-Kaun, Mawaqi’ al-Nujum dan lainnya. Menurut Ibn Arabi, pengetahuan telah ada dalam jiwa manusia sebagai anugerah dari sang pencipta yang diperolehnya saat tajalli al-Ilahi penampakan Tuhan sewaktu diciptakannya. Yaitu sejak awal manusia dibekali pengetahuan tentang diri-Nya dan bersaksi akan ketuhanan-Nya. Ibn Arabi membagi urgensi ilmu dalam dua kategori. Pertama, ilmu tentang Allah. Kedua, ilmu tentang alam. Ilmu tentang Allah merupakan ilmu yang paling penting sedangkan ilmu tentang alam akan membantu manusia lebih mengenal Tuhannya. Kedua ilmu di atas mempunyai cara kerja sebagai berikut Manusia memperoleh pengetahuan melalui panca indera dan perangkat pembantu lainnya. Daya imajinasi khayal mengoreksi pengetahuan yang diberikan oleh panca indera, sehingga di alam imajinasi tersusun berbagai macam pengetahuan. Pengetahun imajinatif tersebut adakalanya tunduk kepada akal ataupun wahm prasangka. Jika tunduk kepada akal, maka ia akan mengantarkan manusia pada pengetahuan matematis, namun apabila tunduk pada wahm maka ia akan cepat menghilang dari ingatannya. Sedangkan ilmu yang satunya adalah ilmu ketuhanan yang diperitahkan Allah kepada Nabi-Nya agar senantiasa ditambahkan, yaitu ilmu tentang Allah swt. dan berasal dari Allah bukan dari pengetahuan inderawi, diterima akal secara suka rela tanpa argumentasi dan pembuktian, pemberian Allah berupa keimanan, dan akan bertambah melalui amal sholeh. Ibn Arobi dikenal sebagai penganut pluralisme dalam beragama. Berikut adalah salah satu gubahan syairnya yang melegenda dan kontroversial ﻟﻘﺪ ﻛﻨﺖ ﻗﺒﻞ اﻟﻴﻮم أﻧﻜﺮ ﺻﺎﺣﱯ إذا ﱂ ﻳﻜﻦ دﻳﲏ إﱃ دﻳﻨﻪ داﱐ وﻗﺪ ﺻﺎر ﻗﻠﱯ ﻗﺎﺑﻼ ﻛﻞ ﺻﻮرة ﻓﻤﺮﻋﻲ ﻟﻐﺰﻻن وﺑﻴﺖ ﻷوﺛﺎن ودﻳﺮ ﻟﺮﻫﺒﺎن وﻛﻌﺒﺔ ﻃﺎﺋﻒ وأﻟﻮاح ﺗﻮراة وﻣﺼﺤﻒ ﻗﺮآن أدﻳﻦ ﺑﺪﻳﻦ اﳊﺐ أﱏ ﺗﻮﺟﻬﺖ رﻛﺎﺋﺒﻪ ﻓﺎﳊﺐ دﻳﲏ وإﳝﺎﱐ Artinya Aku pernah mengingkari sahabatku, Karena agamaku berbeda dengan agamanya Sekarang sungguh hatiku telah terbuka, menerima segala bentuk, Padang rumput bagi rusa, Rumah untuk berhala-berhala Gereja bagi para pendeta, Ka’bah untuk mereka yang thawaf Papan-papan Taurat, Dan lembaran-lembaran al-Qur’an Aku memeluk agama yang berdasarkan cinta Kemanapun ia mengarah Cinta kepada-Nya Adalah agama dan keyakinanku[7] Dari syair ini timbul klaim bahwa, Ibn Arabi menerima kebenaran semua agama terutama Islam, Kristen dan Yahudi, karena bertujuan sama menuju kebahagian dengan ajaran cintanya, namun perbedaannya hanya pada tataran pembahasan cara beribadahnya. Menurut Abu Ula al-Afifi pemikiran wahdatul wujud sudah menyatu dengan Ibn Arabi, sehingga dia menafsirkan segala yang di alam wujud dan keyakinan dari sudut pandang tersebut. Pada alam keyakinan berupa agama-agama, karena itu Ibn Arabi melihat bahwa Tuhan dari agama-agama pada hakikatnya adalah satu, itulah alasan mengapa Ibn Arabi berpandangan tentang kesatuan agama-agama. Riwayat Hidup Ibn Hazm Ibn Hazm bernama lengkap Abu Muhammad Ali bin Ahmad bin Sa’id Bin Hazm bin Ghalib bin Saleh bin khalaf bin Ma’dan bin Sufyan bin Yazid. Ia dilahirkan pada hari Rabu tanggal 7 November 994 M bertepatan dengan hari akhir Ramadhan 384 H, yaitu pada waktu sesudah terbit fajar sebelum munculnya matahari pagi idul Fitri di Cardova, Spanyol. Ibn Hazm adalah ilmuwan yang menguasai banyak disiplin ilmu. Dia adalah seorang ahli fiqh, tafsir, hadit, ushul fiqh, kalam, mantiq, kedokteran, sastra, sejarah. Bersama ayahnya, Ibn Hazm pernah menduduki jabatan di kementrian kerajaan Andalusia. Namun karena kezuhudannya, Ibn Hazm kemudian meninggalkan jabatannya tersebut dan menyibukkan diri dalam menulis dan mengajar.[8] Kalangan penulis klasik maupun kontemporer mamakai nama singkatnya yang populer, Ibn Hazm dan terkadang dihubungkan dengan panggilan al-Qurthubi atau al-Andalusi sebagai menisbatkannya kepada tempat kelahirannnya, Cordova dan Andalus. Sebagaimana sering pula dikaitkan dengan sebutan al-Dhahiri sehubungan dengan aliran fiqih dan pola pikir al-Dhahiri yang dianutnya. Sedangkan Ibn Hazm sendiri memanggil dirinya dengan Ali atau Abu Muhammad sebagaimana ditemukan dalam karya-karya tulisnya. Ayahnya adalah Ahmad bin Sa’id, seorang keturunan Persia berpendidikan cukup tinggi sehingga ia dapat diangkat menjadi wazir administrasi pada masa pemerintahan Hajib al-Mansur Abu Amir Muhammad bin Abu amir al-Qanthani pada tahun 381 H / 991 M dan sempat pula menjadi Wazir dimasa pemerintahan Najib Abd al-Malik al-Mudzaffar 399 H/ 1009 M. Ibn Hazm dilahirkan di istana yang megah, di tengah pemandangan yang serba indah dan iringan suara serba merdu mengasyikkan itulah ia pertama kali membuka matanya melihat dunia. Ia tidak heran melihat mimbar bertabur emas dan perak, tempat pembesar berpidato. Semua itulah yang dikenal Ibn Hazm sejak pert umbuhan hingga remaja. Ketika ia berusia 15 tahun, para pangeran yang terdekat dengan khalifah Hisyam al-Mu’ayyad melancarkan pemberontakan. Mereka mengerahkan kekuatan bersenjata yang terdiri dari orang-orang Arab, Barbar dan Eropa. Khalifah Hisyam berhasil digulingkan dan kedudukannya beralih pada bani Umayyah lain. Penguasa baru ini memecat ayah Ibn Hazm sebagai menteri, lalu ia ditahan dan beberapa waktu kemudian ia dibebaskan. Istananya yang terletak di bagian timur Cardova disita, termasuk semua kekayaan yang dimilikinya. Keluarganya tidak memiliki apa-apa lagi kecuali rumah tua yang terletak dibagian barat kota, di sanalah keluarga Ibn Hazn tinggal. Tanah ladang dan rumah-rumah miliknya yang berada diberbagai daerah Andalusia habis disita pula. Selama empat tahun setelah terjadinya malapetaka itu, ayahnya hidup terpencil, kemudian wafat pada hari Sabtu sore tanggal 28 Zulqaedah tahun 402 H dalam keadaan mengenaskan dan menyedihkan. Beberapa waktu berikutnya, beberapa orang Eropa, Barbar dan sekelompok Bani Umayyah berkomplot menggulingkan penguasa yang baru, lalu kedudukannya ditempati orang lain. Belum lama mereka berkuasa, mereka sudah berbuat sewenang-wenang di Cardova. Mereka merusak kehidupan masyarakat, merampas harta kekayaan orang tanpa alasan yang sah, serta menginjak-injak kehormatan dan melecehkan para wanita. Pada awal bulan Muharam tahun 404 H setelah ditinggal ayahnya, Ibn Hazm tinggal sendiri, ia keluar meninggalkan Cardova disertai cucuran air mata, ketika itu Ibn Hazm berusia 20 tahun. Ia adalah pemuda yang menanggung kesedihan di lubuk hati. Keadaan ini membakar semangatnya hingga mendidih. Ibn Hazm mengisahkan perjalannan hidupnya sebagai berikut “Ayahku pindah dari istana ke rumah kami yang lama, tiga hari setelah Muhammad al-Mahdi mengambil ahli kekuasaan dan menjadi khalifah. Lalu tak lama sesudah itu pasukan pemerintahan yang terdiri dari suku Barbar masuk menyerbu rumah kami dan mendudukinya secara paksa. Akhirnya aku pindah dari kota Cardova ke kota Elvire Arab al-Mariyah, kemudian dari Elvire pindah lagi ke Balansia, ketika Abd al-Rahman al-Murtadha menjadi khalifah”. Pada masa pemerintahan Murtada ini, ia ditunjuk menjadi seorang menteri. Akan tetapi jabatan ini tidak lama dipegangnya, bahkan ia harus menghadapi situasi yang sulit pula, yaitu ditangkap pasukan pemberontak dan dijadikan tawanan. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 1016 M pada bulan Syawal pada tahun yang sama, setelah dibebaskan, ia kembali ke Cardova dan yang berkuasa di kota tersebut adalah al-Qasim dari Bani Hamud al-Adarisah keturunan Alawi yang menyerbu masuk dari Afrika. Melihat situasi demikian, bangkitlah penduduk Cardova untuk mengembalikan kursi kekuasaan kepada bani Umayyah. Ibn Hazm pun mendukung gerakan ini dan berhasil mewujudkan tujuan politiknya dan mereka membai’at Abd al-Rahman bin Hisyam al-Mustazhir pada tahun 1023 M. untuk kedua kalinya Ibn Hazm dipilih menjadi menteri pada pemerintahan Bani Umayyah. Namun ini tidak berlangsung lama bahkan ia meringkuk di dalam penjara. Selanjutnya perebutan kekuasaan masih terus berlangsung. Silih berganti penguasa yang memerintah, hingga muncul lagi gerakan yang pro Bani Umayyah serta menempati singgasana kekhalifahan. Khalifah yang dibai’at adalah Hisyam al-Mu’tad bi Allah pada tahun 1025 M. khalifah ini mengangkat Ibn Hazm pula sebagai menteri pada pemerintahannya sekitar tahun 1027 M. Demikianlah adanya situasi Andalus semakin kacau, khalifah Hisyam al-Mu’tad bi Allah dima’zulkan sekitar tahun 1029 M. dengan dima’zulkannya Hisyam ini, berakhirlah kekuasaan Bani Umayyah di Spanyol dan mulai timbulah kerajaan-kerajaan kecil al-Muluk al-tawa’if. Setelah itu Ibn Hazm mulai tekun memusatkan perhatian dan pikirannya sepenuhnya pada ilmu, ia sudah tidak mau lagi disibukkan oleh kekacauan politik yang terjadi saat itu. Ia banyak mengajar dan menulis. kondisi dan situasi sosial politik yang dialaminya telah membentuk karakter Ibn Hazm menjadi keras. Pada masa ketika Spanyol terpecah-pecah menjadi beberapa negara kecilyang masing-masing dikuasai amir-amir muluk thawaif, terjadi peristiwa yangsangat menyakitkan hati Ibn Hazm. Penguasa Sevilla saat itu yaitu al-Mu’tadlidyang sangat mencurigai Ibn Hazm membahayakan kekuasaannya, bertindak tegas dengan membakar kitab-kitab karya Ibn Hazm secara terang-terangan. Akhirnya Ibn Hazm kembali ke kampung halamannya di mantalisyam. Dr. Halim Uwais mengatakan, “pada akhir hayatnya, Ibn Hazm menghabiskan waktunya di desanya, Manta Lisyam. Disana ia menyebarkan ilmunya kepada murid-murid awam yang tidak terkenal dan tidak takut dicela. Ia mengajarkan ilmu hadits dan fiqih serta berdiskusi dengan mereka. Ia sabar melayani ilmu dan terus mengarang sehingga sempurnalah karya-karyanya dalam berbagai cabang ilmu. Pada malam Senin tanggal 28 Sya’ban tahun 456 H / 15 Juli 1064 M Ibn Hazm meninggal dunia setelah memenuhi yang prodiktifitas ilmu, perdebatan dalam membela kebenaran dan jujur dalam keimananan. Ibn Hazm meninggal pada umurnya yang ke 72 tahun.[9] Karya Ibn Hazm Menurut anaknya Abu Rafi’, Ibn Hazm memiliki 400 karya yang terdiri dari lembar. Karyanya meliputi bidang hukum, logika, sejarah, sastra, perbandingan agama dan teologi. Ia seorang pemikir yang sangat teliti. Ibn Hazm menulis banyak kitab yang sebagian besar di antaranya hilang ketika terjadi kekacauan di Kordoba. Ibn Hayyan menyebutkan beberapa karya Ibn Hazm yang dinilainya sangat berharga, meliputi bidang-bidang keilmuan yang beraneka ragam. Namun di sini penulis hanya menukil sebagian judul karyanya dalam ranah kesusastraan yang mencapai 7 judul yaitu Ann al-Qur’an Laysa min Naw’i Balaghat al-Nas Balaghat al-Hakim Bayan al-Fasahat wa al-Balaghat Tasmiyat al-syu’ara al-Wafidina ala ibn Abi Amir Qasidah fi al-Hija’ Raddan ala Qasidah Nafqur Diwan Syi’rih Thauq al-Hamamah fi Ilfah wa al-Ullaf Dan berikut adalah sepenggal gubahan syair karya Ibn Hazm dalam kitab Thauq al-Hamamah fi Ilfah wa al-Ullaf أودك ودا ليس غيه غضاضة وبعض مودات الرجال سراب وأمحضتك النصح الصريح وفي الحشى لودك نقش ظاهر وكتاب فلوكان في روحي هواك اقتلعته ومزق بالكفين عنه إهاب وما لي غير الود منك إرادة ولا في سواه لي إليك خطاب إذا حزته فالأرض جمعاء والورى هباء وسكان البلاد ذباب Artinya “Kucinta kau tanpa keraguan di dalamnya Padahal, kebanyakan cinta hanyalah fatamorgan Ingin kukatakan padamu dengan gamblang dan tulus Cintaku kepadamu terukir dengan halus Kala dalam jiwaku tertanam kebencian Kan kucabik seluruh tirai penutupnya dan kubuang Sungguh! Tiada yang kuinginkan darimu selain cinta sejati Sungguh! Tiada yang kuucapkan padamu selain cinta hakiki Saat kutenggelam dalam samudra cinta Hamparan bumi seolah kering binasa Manusia layaknya buih-buih di lautan Penghuni mayapada layaknya lalat-lalat beterbangan”[10] Kitab ini ditulis pada tahun 418H di Jativa, merupakan kitab yang pertama yang ditulis oleh Ibn Hazm. Semacam otobiografi, meliputi pemikiran dan perkembangan pendidikan serta kejiwaannya. Kitab ini ditulis dengan bahasa sastra yang indah dan tinggi banyak memuat syair-syair tentang cinta. Biografi Ibnu Thufail Nama lengkap Ibnu Thufail ialah Abu Bakar Muhammad ibnu Abd Al-Malik ibnu Muhammad ibnu Muhammad ibnu Thufail. Ia dilahirkan di Cadix, Provinsi Granada, Spanyol pada tahun 506 H/1110 M. ibnu Thufail termasuk dalam keluarga suku Arab terkemuka, Qais. Dalam bahasa latin ia populer dengan sebutan Abu Bacer Zar, 2007 205. Ibnu Thufail terkenal dengan filosof muslim yang gemar menuangkan pemikiran kefilsafatannya melalui kisah-kisah yang ajaib dan penuh dengan kebenaran. Kegiatan ilmiahnya meliputi kedokteran, kesusastraan, matematika dan filsafat. Ia menjadi dokter di kota tersebut dan berulangkali menjadi penulis penguasa negerinya. Setelah terkenal, ia menjadi dokter pribadi Abu Ya’qub Yusuf al-Mansur, khalifah kedua dari Daulat Muwahhiddin. Dari al-Mansur, ia memperoleh kedudukan yang tinggi dan dapat mengumpulkan orang-orang pada masanya di istana khalifah itu, di antaranya ialah Ibnu Rusyd yang diundang untuk mengulas buku-buku karangan Aristoteles. Sudarsono, 2004 80. Karier Ibnu Tufail bermula sebagai dokter praktik di Granada, karena ketenaran atas jabatan tersebut, maka ia diangkat menjadi sekretaris Gubernur di Propinsi itu. Pada tahun 1154 M 549 H, Ibnu Tufail menjadi sekretaris pribadi Gubernur Ceuta dan Tangier, penguasa Muwahhid Spanyol pertama yang merebut Maroko dan dia mejabat sebagai dokter tinggi serta menjadi qadhi di pengadilan pada masa Khalifah Muwahhid Abu Ya’qub Yusuf tahun 558 H/1163 M – 580 H/ 1184 M Mustofa, 1997 271-272. Pada masa khalifah Abu Ya’qub Yusuf, Ibnu Thufail mempunyai pengaruh yang besar dalam pemerintahan. Pada pihak lain, Khalifah sendiri pencinta ilmu pengetahuan dan secara khusus adalah peminat filsafat serta memberi kebebasan berfilsafat. Sikapnya itu menjadikan pemerintahannya sebagai pemuka pemikiran filosofis dan membuat Spanyol, seperti dikatakan R. Briffault, sebagai “tempat kelahiran kembali negeri Eropa”. Adapun posisi Ibnu Thufail di sini adalah pakar dalam pemikiran filosofis dan ilmiah sains tersebut Zar, 2007 206. Ibnu Thufail meninggalkan jabatannya sebagai dokter pemerintah pada tahun 578 H/1182 M, dikarenakan usianya yang telah lanjut dan dia menganjurkan pelindungnya agar memilih Ibnu Rusyd agar menggantikan kedudukannya. Tapi, dia tetap mendapatkan penghargaan dari Abu Yaqub dan setelah dia meninggal pada tahun 580 H/ 1184 M, dia mendapatkan penghargaan pula dari putranya Abu Yusuf Al Mansur 580 H/1185 M – 595 H/1199 M. ibnu Tufail meninggal di maroko pada tahun 581 H/1185-1186 M, Al Mansur sendiri hadir dalam upara pemakamannya sebagai penghargaan terhadapnya Mustofa, 1997 272. Karya Ibnu Thufail “Hay ibn Yaqzan” Ibnu Thufail adalah seorang dokter, filosof, ahli matematika dan penyair yang sangat terkenal dari Muwahhid Spanyol, akan tetapi sedikit karya-karyanya yang dikenal orang. Ibnu Khatib menganggap dua risalah mengenai ilmu pengobatan itu sebagai karyanya. Al Bitruji muridnya dan Ibnu Rusyd percaya bahwa dia memiliki gagasan-gagasan astonomis asli. Al Bitruji membuat sangkalan atas teori Ptolemeus mengenai epicycles dan eccentric circles yang dalam kata pengantar dari karyanya Kitab Al-Hai’ah dikemukakannya sebagai sumbangan dari gurunya Ibnu Tufail Mustofa, 1997 272. Dengan mengutip perkataan Ibnu Rusyd, ibn Abi Usaibiah menganggap Fi Al Buqa’ Al Maskunah wal-Ghair Al Maskunah sebagai karya Ibnu Tufail, tapi dalam catatan Ibnu Rusyd sendiri acuan semacam itu tidak dapat ditemukan. Al Marrakushi yang ahli sejarah itu mengaku telah melihat naskah asli dari salah satu risalahnya mengenai ilmu ketuhanan. Minguel Casiri 1112 H/1710 M – 1205 H/1790 M menyebutkan dua karya yang masih ada Risalah Hayy ibn Yaqzan dan Asrar Al Hikmah Al Mashiriqiyyah, yang disebut terakhir ini berbentuk naskah. Kata pengantar dari Asrar menyebutkan bahwa risalah itu hanya merupakan satu bagian dari Risalah Hayy ibn Yaqzan, yang judul lengkapnya ialah Risalah Hayy ibn Yaqzan Fi Asrar Al Hikmat Al Mashiriqiyyah sebagai karyanya yang populer dan masih dapat ditemukan sampai sekarang Mustofa, 1997 272. Isi dari risalah Ibnu Tufail ini adalah secara dramatis, dimulai dengan kelahiran mendadak Hay di sebuah pulau kosong. Kemudian dia dibuang di tempat terpencil oleh saudara perempuan seorang raja. Dengan maksud agar perkawinannya dengan Yaqzan tetap terahasiakan. Di mana tempat pembuangan tersebut tidak diketahui oleh kehidupan masyarakat. Di tempat itu dia diberi makan oleh seekor rusa kecil. Di samping itu ia diajari oleh pikiran alamiah atau akal sehat, walaupun tak masuk akal, agar dia bisa menyelidiki rahasia segala benda. Rupanya binatang tersebut mempunyai kesadaran akan ketelanjangannya dan ketiadaan perlindungan atas dirinya. Anak tersebut di atas oleh Ibnu Tufail dinamakan “Hayy ibn Yaqzan” Mustofa, 1997 273. Karya Ibnu Thufail ini merupakan suatu kreasi yang unik dari pemikiran filsafatnya. Sebelumnya, judul ini telah diberikan oleh Ibnu Sina kepada salah satu karya esoteriknya. Demikian juga nama tokoh Absal dan Salman telah ada dalam buku Ibnu Sina, Salman wa Absal. Kendatipun kisah ini tidak orisinil, bahkan sebelum Ibnu Sina juga kisah ini sudah ada, seperti kisah Arab Kuno, Hunain ibnu Ishak, Salman dan Absal, Ibnu Arabi dan lain-lain. Namun, Ibnu Thufail berhasil menjadikan kisah ini menjadi kisah roman filosofis yang unik. Ketajaman filosofisnya yang menandai kebaruan kisah ini dan ia menjadikannya salah satu kisah yang paling asli dan paling indah pada Abad pertengahan Zar, 2007 206-207. Hal ini terbukti dengan banyaknya buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Ibrani, Latin, Inggris, Belanda, Perancis, Spanyol, Jerman, dan Rusia. Bahkan pada zaman modern pun minat terhadap karya Ibnu Thufail ini tetap ada. Ahmad Amin 1952 menerbitkannya dalam edisi bahasa Arab, yang diikuti terjemahannya dalam bahasa urdu dan persi Zar, 2007 207. Penutup Andalusia Spanyol merupakan masa kejayaan islam dan menjadi pusat peradaban Islam di Eropa. Studi keilmuan berkembang pesat di masa itu, begitu juga dengan sastra dan filsafatnya. Pada masa itu banyak bermunculan penyair dan ilmuan yang hebat. Akan tetapi, di Andalusia banyak bermunculan penyair yang mengarah pada filsafat sehingga banyak filosof-filosof yang bermunculan. Beberapa penyair, filosof dan ilmuan yang terkenal di masa itu yaitu Ibn Abd Rabihi, Ibn Arabi, Ibn Hazm, dan Ibn Thufail. Ibn Abd Rabbih adalah seorang sejarawan, penulis, dan juga penyair. Ia tidak hanya menguasai dalam kajian sejarah, tetapi juga akrab dengan sastra dan kajian adab. Dalam bidang sejarah, pernah menuliskan sejumlah karya yang memberi kontribusi bagi perkembangan penulisan sejarah pada masa berikutnya. Ibn Arobi adalah seorang ulama yang menguasai beberapa bidang disiplin ilmu sekaligus. Ibn Hazm adalah ilmuwan yang menguasai banyak disiplin ilmu. Dia adalah seorang ahli fiqh, tafsir, hadit, ushul fiqh, kalam, mantiq, kedokteran, sastra, sejarah. Ibnu Thufail terkenal dengan filosof muslim yang gemar menuangkan pemikiran kefilsafatannya melalui kisah-kisah yang ajaib dan penuh dengan kebenaran. Selain sebagai seorang filosof, ia juga ahli dalam ilmu kedokteran, matematika, astronomi, dan penyair yang sangat terkenal dari Dinasti Al-Muwahhid Spanyol. DAFTAR PUSTAKA Jemi Harti Nepon. 2015. Analisis Pendapat Ibn Hazm Tentang Waktu Pelaksanaan Penyembelihan Hewan Kurban. Skripsi UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Nur Hidayah. 2013. Sejarah Sastra Arab Di Andalusia. Jurnal Universitas Sebelas Maret. PT MIZAN PUSTAKA. 2009. Risalah Cinta Kitab Klasik Legendari tentang Seni Mencinta, terjemah dari kitab “Thauq al-Hamamah fi Ilfah wa al-Ullaf” karangan Ibn Hazm al-Andalusi. Ahmad Kholil. 2011. Narasi Cinta dan Keindahan Dalam Bahasa Sufi Ibn Arabi. Jurnal Universitas Islam Negeri Malang. Abdul Mukit Ridwan. 2016. Ibn Arobi, Epistemologi dan Kontroversi. Jurnal Online. Mustofa, A. 1997. Filsafat Islam Untuk Fakultas Tarbiyah, Syariah, Dakwah, Adab, dan Ushuluddin Komponen MKDK. Bandung CV. Pustaka Setia. Zar, Sirajuddin. 2007. Filsafat Islam filosof & filsafatnya. Jakarta PT. Rajagrafindo Persada. Sudarsono. 2004. Filsafat Islam. Jakarta PT Rineka Cipta. [1] Nur Hidayah. 2013. Sejarah Sastra Arab Di Andalusia. Jurnal Universitas Sebelas Maret hal. 212 [2] Syamsuddin Ibn Khallikan, Wafayat al-A’yan Wa Anba’ az-Zaman, 1972, Beirut, Dar Shodir, hlm. 110. [3] Tim Peneliti FSTC Limited, Sejarawan di Afrika Utara dan Spanyol, diakses dari , pada tanggal 29 april 2018 pukul 0847. [4] Julie Scott Meisami dan Paul Starkey , Encyclopedia Of Arabic Literature, Routledge, London, 1998, hlm. 302-303. [5] William Montgomery Watt dan Pierre Cachia, A History Of Islamic Spain, Univercity Press, Edinburgh, 1996, [6] Ahmad Kholil. Narasi Cinta dan Keindahan Dalam Bahasa Sufi Ibn Arabi. 2007. Hal. 5 [7] Abdul Mukit Ridwan. 2016. Hal 101 [8] PT MIZAN PUSTAKA. 2009. Risalah Cinta Kitab Klasik Legendari tentang Seni Mencinta, terjemah dari kitab “Thauq al-Hamamah fi Ilfah wa al-Ullaf” karangan Ibn Hazm al-Andalusi hal. 7 [9] Jemi Harti Nepon. 2015. Analisis Pendapat Ibn Hazm Tentang Waktu Pelaksanaan Penyembelihan Hewan Kurban. Skripsi UIN Sultan Syarif Kasim Riau [10] PT MIZAN PUSTAKA. 2009. Risalah Cinta Kitab Klasik Legendari tentang Seni Mencinta, terjemah dari kitab “Thauq al-Hamamah fi Ilfah wa al-Ullaf” karangan Ibn Hazm al-Andalusi hal. 21
universitas yang terkenal di andalusia tersebut adalah